Jumat, 05 Juni 2009

MAKALAH BIOLOGI TENTANGPOLUSI AIR

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari
kita memerlukan air bersih
untuk minum, memasak,
mencuci dan keperluan lain.
Air tersebut mempunyai
standar 3 B yaitu tidak
berwarna, tidak berbau, dan
tidak beracun. Tetapi
adakalanya kita melihat air
yang berwarna keruh dan
berbau serta sering kali
bercampur dengan benda-
benda sampah seperti kaleng,
plastik, dan sampah organic.
Pemandangan seperti ini kita
jumpai pada aliran sungai atau
dikolam-kolam. Air yang
demikian biasa disebut air
kotor atau disebut pula air
yang terpolusi.
Darimana polutan itu
berasal ?
Bagi kita, khususnya
masyarakat pedesaan sungai
adalah sumber air sehari-hari.
Sumber polutan dapat berasal
dari mana-mana. Contohnya
limbah-limbah industri dibuang
dan dialirkan ke sungai.
Semua akhirnya bermuara di
sungai dan pencemaran
polutan air ini dapat
merugikan manusia bila
manusia mengkonsumsi air
yang tercemar.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi :
- Apabila polusi air disebabkan
oleh zat-zat kimia buatan
manusia mempunyai dampak
negatif.
- Dapat mengakibatkan
penyakit bagi manusia dan
hewan yang hidup didarat dan
diair akan mati oleh racun.
1.3 Tujuan
- Supaya siswa dapat lebih
memahami bahaya polusi air
- Dapat membedakan antara
air yang bersih dari polusi dan
air yang sudah terpolusi
- Dapat lebih berhati-hati
dalam menggunakan air yang
bersih dan yang terpolusi
1.4 Metode
Metode yang kami gunakan :
- Dengan mencari dari buku-
buku Biologi dan buku-buku
bacaan lainnya.
- Mengumpulkan informasi
- Ditulis dikertas buram.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polusi Air
Salah satu dampak negatif
kemajuan ilmu dan teknologi
yang tidak digunakan dengan
benar adalah terjadinya polusi
(pencemaran). Polusi adalah
peristiwa masuknya zat,
energi, unsur atau komponen
lain yang merugikan kedalam
lingkungan akibat aktivitas
manusia atau proses alami.
Dan segala sesuatu yang
menyebabkan polusi disebut
Polutan.
Sesuatu benda dapat
dikatakan polutan bila :
1. Kadarnya melebihi batas
normal
2. Berada pada tempat dan
waktu yang tidak tepat.
Polutan dapat berupa debu,
bahan kimia, suara, panas,
radiasi, makhluk hidup, zat-zat
yang dihasilkan makhluk hidup
dan sebagainya. Adanya
polutan dalam jumlah yang
berlebihan menyebabkan
lingkungan tidak dapat
mengadakan pembersihan
sendiri (regenerasi). Oleh
karena itu, polusi terhadap
lingkungan perludideteksi
secara dini dan ditangani
segera dan terpadu.
Polusi Air adalah peristiwa
masuknya zat, energi, unsur
atau komponen lainnya
kedalam air sehingga kualitas
air terganggu. Kualitas air
terganggu ditandai dengan
perubahan bau, rasa dan
warna.
Beberapa contoh polutannya
sebagai berikut :
a. Fosfat
Fosfat berasal dari
penggunaan pupuk buatan
yang berlebihan dan deterjen.
b. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal
dari penggunaan pupuk
buatan yang berlebihan dan
proses pembusukan materi
organic.
c. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari
pemanfaatan bahan-bahan
pelumas, plastik dan alat
listrik.
d. Residu Pestisida
Organiklorin
Residu ini berasal dari
penyemprotan pestisida padaa
tanaman untuk membunuh
serangga.
e. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat
berasal dari kebocoran pada
roda dan kapal pengangkut
minyak.
f. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur
radioaktif berasal dari
kebocoran tangki
penyimpanan limbah
radioaktif.
g. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari
industri bahan kimia,
penambangan dan bensin.
h. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari
kotoran hewan dan tempat
penyimpanan makanan
ternak.
i. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari
saluran pembuangan tinja
manusia.
2.2 Macam-Macam Sumber
Polusi Air
Sumber polusi air antara lain
limbah industri, pertanian dan
rumah tangga. Ada beberapa
tipe polutan yang dapat
masuk perairan yaitu : bahan-
bahan yang mengandung bibit
penyakit, bahan-bahan yang
banyak membutuhkan oksigen
untuk pengurainya, bahan-
bahan kimia organic dari
industri atau limbah pupuk
pertanian, bahan-bahan yang
tidak sedimen (endapan), dan
bahan-bahan yang
mengandung radioaktif dan
panas.
Penggunaan insektisida seperti
DDT (Dichloro Diphenil
Trichonethan) oleh para
petani, untuk memberantas
hama tanaman dan serangga
penyebar penyakit lain secara
berlabihan dapat
mengakibatkan pencemaran
air. Terjadinya pembusukan
yang berlebihan diperairan
dapat pula menyebabkan
pencemeran. Pembuangan
sampah dapat mengakibatkan
kadar O2 terlarut dalam air
semakin berkurang karena
sebagian besar dipergunakan
oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan sampah organic
maupun yang anorganic yang
dibuang kesungai terus-
menerus, selain mencemari
air, terutama dimusim hujan
ini akan menimbulkan banjir.
Belakangan ini musibah
karena polusi air datang
seakan tidak terbendung lagi
disetip musim hujan.
Sebenarnya air hujan adalah
rahmat. Akan tetapi rahmat
dapat menjadi ujian apabila
kita tidak
mengelolanyadengan benar.
Jika kita amati, air adalah
unsur alam yang penting bagi
manusia dengan sifat mengalir
dan meresapnya. Apabila
jalur-jalur alirannya terganggu
dan lahan resapannya
terbatas, air akan mengalir
kesegala penjuru mengisi
ruang-ruang yang paling
rendah. Akhirnya terjadilah
banjir. Karena itu yang disebut
polusi air karena banyak kita
yang kurang disiplin, misalnya
dalam kebersihan lingkungan
dan membuang sampah
sembarangan.
Musibah banjir dapat terbagi
dua akibat polusi air antara
lain :
1. Banjir bandang (banjir
besar), terjadi akibat air
meluap dari jalur-jalur aliran
(sungai) dengan volume air
yang besar.
2. Banjir genangan yaitu banjir
local (setempat) akibat
tergenangnya /
terkonsentrasinya air hujan
disuatu daerah yang saluran
air (arainase) dan lahan
resapannya terbatas.
Akibatnya dalam waktu
tertentu (temporer) air akan
mengalir disekitar lingkungan
rumah kita.
2.3 Bahaya Dari Akibat Polusi
Air
Bibit-bibit penyakit berbagai
zat yang bersifat racun dan
bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai
polutan memerlukan O2 untuk
pengurainya. Jika O2 kurang ,
pengurainya tidak sempurna
dan menyebabkan air berubah
warnanya dan berbau busuk.
Bahan atau logam yang
berbahaya seperti arsenat,
uradium, krom, timah, air
raksa, benzon, tetraklorida,
karbon dan lain-lain. Bahan-
bahan tesebut dapat merusak
organ tubuh manusia atau
dapat menyebabkan kanker.
Sejumlah besar limbah dari
sungai akan masuk kelaut.
Polutan ini dapat merusak
kehidupan air sekitar muara
sungai dan sebagian kecil laut
muara. Bahan-bahan yang
berbahaya masuk kelaut atau
samudera mempunyai akibat
jangka panjang yang belum
diketahui. Banyak jenis
kerang-kerangan yang
mungkin mengandung zat
yang berbahaya untuk
dimakan. Laut dapat pula
tecemar oleh minyak yang
asalnya mungkin dari
pemukiman, pabrik, melalui
sungai atau dari kapal tanker
yang rusak. Minyak dapat
mematikan, burung dan
hewan laut lainnya, sebagai
contoh, efek keracunan
hingga dapat dilihat di Jepang.
Merkuri yang dibuang sebuah
industri plastik keteluk
minamata terakumulasi di
jaringan tubuh ikan dan
masyarakat yang
mengkonsumsinya menderita
cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh
polusi air:
a. Terganggunya kehidupan
organisme air karena
berkurangnya, kandungan
oksigen
b. Terjadinya ledakan
ganggang dan tumbuhan air
(eurotrofikasi)
c. Pendangkalan dasar
perairan
d. Tersumbatnya penyaring
reservoir, dan menyebabkan
perubahan ekologi
e. Dalam jangka panjang
adalah kanker dan kelahiran
cacat
f. Akibat penggunaan pertisida
yang berlebihan sesuai selain
membunuh hama dan
penyakit, juga membunuh
serangga dan makhluk
berguna terutama predator
g. Kematian biota kuno,
seperti plankton, iakn, bahkan
burung
h. Mutasi sel, kanker, dan
leukeumia
2.4 Usaha-usaha Mengatasi
dan Mencegah Polusi Air
Pengenceran dan penguraian
polutan air tanah sulit sekali
karena airnya tidak mengalir
dan tidak mengandung bakteri
pengurai yang aerob jadi, air
tanah yang tercemar akan
tetap tercemar dalam yang
waktu yang sangat lama,
walau tidak ada bahan
pencemaran yang masuk.
Karena ini banyak usaha
untuk menajaga agar tanah
tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah
industri atau pabrik jauh dari
daerah perumahan atau
pemukiman
2. Pembuangan limbah industri
diatur sehingga tidak
mencermari lingkungan atau
ekosistem
3. Pengawasan terhadap
penggunaan jenis – jenis
pestisida dan zat – zat kimia
lain yang dapat menimbulkan
pencemaran
4. Memperluas gerakan
penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap
perilaku pencemaran
lingkungan
6. Memberikan kesadaran
terhadap masyaratkat tentang
arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih lebih mencintai
lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi
pertanian
Adapun cara lain untuk
mengatasi polusi air atau yang
dikenai dengan sebutan banjir
pun ada dua macam
1. Banjir Bandang dapat
diatasi secara meluas dengan
didukung berbagai disiplin
ilmu
2. banjir genangan dapat
diatasi dengan membersihkan
air dari penyumbatan yang
mengakibatkan air meluap
banyak orang mengatakan ”
lebih baik mecegah dari pada
mengatasi”, hal ini berlaku
pula pada banjir genangan di
bawah ini ada sejumlah
langkah yang dapat kita
lakukan untuk mencegah
banjir genangan :
1. dalam merencanakan jalan
– jalan lingkungan baik itu
program pemerintah maupun
swadaya masyarakat
sebaiknya memilih material
jalan yang menyerap air
misalnya, penggunaan bahan
dari paving blok (blok – blok
adukan beton yang disusun
dengan rongga – rongga
resapan air disela – selanya.
Hal yang tidak kalah
pentingnya adalah penataan
saluran / drainase lingkjungan
pembuatannyapun harus
bersamaan dengan
pembuatan jalan tersebut
2. Apabila di halaman
pekarangan rumah kita masih
terdapat ruang – ruang
terbuka, buatlah sumur –
sumur resapan air hujan
sebanyak –banyaknya. Fungsi
sumur resapan air ini untuk
mempercepat air meresap
kedalam tanah.
Dengan membuat sumur
resapan air hujan tersebut,
sebenarnya kita dapat
memperoleh manfaat seperti
berikut:
a. Persediaan air bersih dalam
tanah disekitar rumah kita
cukup baik dan banyak
b. Tanah bekas galian sumur
dapat dipergunakan untuk
menimbun lahan – lahan yang
rendah atau meninggikan
lantai rumah
c. Apabila air hujan tidak
tertampung dalam sebuah
selokan – selokan rumah /
talang – talang rumah, air
dapat dialirkan kesumur –
sumur resapan. Janganlah
membuang sampah atau
mengeluarkan air limbah
rumah tangga (air bekas
mandi, cucian dan sebagainya)
kedalam sumur resapan air
hujan karena bisa
mencemarkan kandungan air
tanah. Khusus untuk buangan
air limbah rumah tangga,
buatlah sumur resapan
tersendiri
d. Apabila air banjir masuk
kerumah mencapai ketinggian
20-50 cm satu – satunya jalan
adalah meninggikan lantai
rumah kita diatas ambang
permukaan air banjir
e. Cara lain adalah membuat
tanggul di depan pintu masuk
rumah kita. Cara ini sudah
umum dilakukan orang hanya
teknisnya sering kurang
terencana secara mendetail
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari
Bab II dapat disimpulkan
sebagai berikut :
 Polusi adalah peristiwa
masuknya zat, energi unsure
atau komponen lain ke dalam
lingkungan akibat aktifitas
manusia atau proses alami
 Segala sesuatu yang
menyebabkan polusi disebut
polutan
 Polusi air adalah peristiwa
masuknya zat, energi, unsure,
atau komponen lainya ke
dalam air sehingga kualitas
air terganggu
 Sumber polusi air antara lain
limbah industri, pertanian, dan
rumah tangga
 Polusi air juga dapat
menimbulkan bencana
diantaranya banjir
 Elektrofikasi adalah
penimbunan mineral yang
menyebabkan peledakan alga
secara serentak menutupi
pencemaran air
 Bahan atau logam
berbahaya seperti arsenat,
benzon, timah dan lain – lain
dapat merusak organ tubuh
manusia dan menyebabkan
kanker
 Akibat yang ditimbulkan
polusi air dalam zangua
pasang adalah kanker dan
kelahiran bayi cacat
 Melakukan intensifikasi
pertanian
 Banjir genangan dapat
diatasi dengan membersihkan
saluran air dari penyumbatan
3.2 Saran
Saran yang penulis akan
sampaikan :
 Hindari pemakaian obat
pemberantas hama dan
serangga secara berlebihan.
 Sebaiknya kita berhati-hati
dalam menggunakan air,
karena air itu ada yang
terpolusi dan tidak terpolusi.
 Jagalah agar air di
lingkungan rumah dan
sekitarnya agar tetap bersih
dan terhindar dari
pencemaran air.
 Jangan membuang sampah
kesungai, dan jika terjadi
penimbunan sampah di sungai
akan mengakibatkan banjir
DAFTAR PUSTAKA
Djambur. W. Sukarno. 1993.
Biologi I untuk Sekolah
Menengah Umum. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, pusat
perbukuan.
Ahya M Salman, 1993, Biologi I
untuk Sekolah Menengah
Umum, Depdikbud, Jakarta
Santiyono, 1994. Biologi I
untuk Sekolah Menengah
Umum, penerbit Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar