Senin, 01 Juni 2009

MAKALAH BIOLOGI TENTANGKERAGAMAN HEWANVETEBRATA DANINVETEBRATA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara
yang memiliki keragaman
hayati yang melimpah baik
flora maupun fauna.
Kekayaan keragaman hayati
ini membiarkan keuntungan
yang besar bagi masyarakat.
Di antaranya dapat memenuhi
kebutuhan manusia juga
mengandung protein,
karbohidrat, lemak, vitamin
dan mineral.
Protein sebagai salah satu
sumber pembangun tubuh
dapat berasal dari tumbuhan
(nabati) dan hewan (hewani).
Protein yang berasal dari
hewan mempunyai kandungan
yang sempurna dibandingkan
dengan protein nabati. Oleh
karena itu pengadaan sumber
protein hewani harus
diupayakan.
Sehubungan dengan itu
penulis terusik untuk memilih
karya tulis yang berjudul
“Keragaman Hewani
Vertebrata dan Invertebrata”
B. Batasan Masalah
Adapun batasan Masalah
dalam karya tulis ini adalah:
1. Pengertian dan perbedaan
hewan Vertebrata dan hewan
Invertebrata.
2. Filum : yang termasuk
hewan Vertebrata dan hewan
Invertebrata.
3. Sistem pencernaan pada
hewan Vertebrata dan
Invertebrata
C. Tujuan Yang Ingin Dicapai
Adapun Tujuan penulis dalam
penulisan karya tulis ini
adalah
1. Sebagai salah satu syarat
mengikuti UN/UAM
2. Untuk mengetahui berbagai
macam hewan vertebrata dan
hewan invertebrata
3. Untuk menambah wawasan
tentang keanekaragaman
hewan vertebrata dan
invertebrata
D. Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan
teknik study kepustakaan atau
literature, yaitu pengetahuan
yang bersumber dari
beberapa media tulis baik
berupa buku, litelatur dan
media lainnya yang tentu ada
kaitannya masalah-masalah
yang di bahas di dalam Karya
tulis ini.
BAB II
KERAGAMAN HEWAN
VERTEBRATA DAN HEWAN
INVETEBRATA
A. Hewan Vertebrata
1. Pengertian
Hewan vertebrata yaitu hewan
yang bertulang belakang atau
punggung. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih
sempurna dibandingkan
dengan hewan Invertebrata.
Hewan vertebrata memiliki
tali yang merupakan susunan
tempat terkumpulnya sel-sel
saraf dan memiliki
perpanjangan kumpulan saraf
dari otak. Tali ini tidak di
memiliki oleh yang tidak
bertulang punggung. Dalam
memenuhi kebutuhannya,
hewan vertebrata telah
memiliki system kerja
sempurna peredaran darah
berpusat organ jantung
dengan pembuluh-pembuluh
menjadi salurannya.
Ciri-ciri tubuh hewan yang
bertulang belakang:
1. Mempunyai tulang yang
terentang dari balakang
kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang
dilindungi oleh tulang-tulang
tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris
bilateral.
4. mempunyai kepala, leher,
badan dan ekor walaupun
ekor dan leher tidak mutlak
ada contohnya pada katak.
Ciri alat tubuh hewan yang
bertulang belakang sebagai
berikut:
1. Mempunyai kelenjar
bundar, endoksin yang
menghasilkan hormon untuk
pengendalian. Pertumbuhan
dan proses fisiologis atau faal
tubuh
2. Susunan saraf terdiri atas
otak dan sumsum tulang
belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan
tetap (homoiternal) dan
bersuhu tubuh dingin sesuai
dengan kondisi lingkungan
(poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi
dengan paru-paru
(pulmonosum) kulit dan insang
operculum
5. Alat pencernaan
memanjang mulai dari mulut
sampai ke anus yang terletak
di sebelah vertran (depan)
dan tulang belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis
(bagian luar) dan endodermis
(bagian dalam)
7. Alat reproduksi
berpasangan kecuali pada
burung, kedua kelenjar
kelamin berupa ovalium dan
testis menghasilkan sel tubuh
dan sel sperma
Hewan bertulang belakang
(vertebrata) ini terdiri atas
kelas yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan)
2. Kelas Amphibi (Latin amphi
= dua, bia = hidup)
3. Kelas Reftilia (Bahasa latin
repare = merangkak/
merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa
latin mamae artinya kelenjar
buah dada, mamalia artinya
hewan menyusui)
2. Filum-Filum Hewan
Vertebrata
a. Kelas Pisces (Ikan)
Ciri utama Pisces sebagai
berikut:
- Hewan berdarah dingin yang
hidup di dalam air
- Bernapas dengan insang
(operculum) dan di bantu oleh
kulit
- Tubuh terdiri atas Kepala
- Rangka tersusun atas tulang
sejati
- Jantung terdiri atas satu
serambi dan satu bilik
- Tubuh ditutupi oleh sisik dan
memiliki gurat sisi untuk
menentukan arah dan posisi
berenang
Pisces dapat di bagi menjadi
beberapa ordo antara lain:
2. Ordo Apodes
Familia (1) : Angulidae
Species : Ikan panjang
(Arguilia vulgaria)
Familia (2) : Muruenidae
3. Ordo Acthopterygi
Familia (1) : Parsidae
Species : Kakap (Lataes carca
lifer)
Familia (2) : Muruenidae
4. Ordo Heterostonata
Species : Ikan lidah
5. Ordo Labysinthici
Famili : Analamtidal
Species : ikan bandeng (lates
carca lifer)
Familia : scombridae
Species : tongkol (enthymus
palamys)
6. Ordo Masacop Terygii
Famili (1) : chipeidae
Species : ikan bandeng
(chonos-chonos)
Famili (2) : ikan salam
(salmosalor)
7. Ordo Ostariophysi
Familia (1) : analamtidal
Species : kakap (lates carca
lifer)
Famili : scmbridae
b. Kelas Amphibia
Ciri-ciri amphibia sebagai
berikut:
- Dapat hidup di air dan di
darat ataupun tempat-tempat
yang lembab
- Disebut juga hewan yang
mempunyai tempat hidup
(habitat) di dua alam
- Hewan bernafas dengan
paru-paru dan kulit. Telur dan
berudu katak hidup di air
kemudian setelah dewasa
hidup di darat, berudu
berbentuk seperti ikan yang
bernafas dengan insang dan
kulit, setelah masanya tumbuh
kaki yang susut oleh
kehidupan dan akhirnya ekor
menghilang sementara itu
insang berangsur-angsur
menghilang dan digantikan
oleh paru-paru kemudian
katak menjadi dewasa.
- Jantung beruang tiga yaitu
dua serambi dan satu bilik.
- Berkembang biak dengan
bertelur dan pembuahan sel
telur oleh sperma terjadi di
luar tubuhnya (fertilisasi
eksternal).
Amphibi dapat dibagi menjadi
beberapa ordo:
1. Ordo bymnofora / opoda
(amphibia tidak berkaki tetapi
memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo
phisgentmosus)
2. Ordo anura/solienta
(amphibia tidak berekor tetapi
memiliki kaki)
Famili : Ranidae
Species : Katak buduk, katak
hijau (Kamacun crivoras)
Familia : hyhidae
Species : katak pohon (hyla
SP)
3. Ordo wodela / candata
(amphibia yang berekor dan
berkaki)
Familia : pretidae
Species : aning lumpru
(necturus onaculanu)
Familia : crypto bran chidae
Species : solomonder air (ripto
bronchus akeganiesis)
c. Kelas reftilia (hewan
melata)
Ciri-ciri hewan melata adalah
sebagai berikut:
- Kulit kering bersisik dari zat
tanduk karena zat kertin
- Bernafas dengan paru-paru
- Berdarah dingin
(porkoliokonal) yakni yang
suhu tubuhnya dipengaruhi
oleh suhu lingkungan
- Umumnya bersifat avivar
(bertelur), contoh kadal, dan
vivipar beranak, contohnya
ular.
- Jantung terdiri dari empat
ruang yaitu dua serambi dan
dua bilik yang masih belum
sempurna.
Reptilia dapat dibagi menjadi
beberapa ordo antara lain:
1) Ordo crocodilia
Familia : crocodylidae
Species : buaya sedang
(crocodyeus bifocatus), buaya
besar (crocodyes porosus)
2) Ordo chelonia
Familia (1) : crocodylidae
Species : penyu (chelaina
nydas)
Familia (2) : tryony chidae
Species : kuya (try ony x
cartilaginews)
Familia (3) : testudinidae
Species : kura-kura (euora
ambirinesis)
3) Ordo cacerilia
Familia (1) : cacertidae
Species : cicak (hemidacty
frenatus)
Familia (2) : geckonocdae
Species : tokek (gecko
monarchis)
Familia (3) : henoermatidae
Species : kadal (heloderma
SP)
Familia : varanidae
Species : komodo (voronus
komodensis)
biawak (voronus salvator
4) Ordo Aphidia
Contoh; ular sawah, ular
kobra dan sebagainya
d. Kelas aves (burung)
Ciri utama aves sebagai
berikut:
- Alat penglihatan, alat
pendengaran dan alat suara
sudah berkembang dengan
baik
- Berdarah panas
(homoioteral)
- Jantung terdiri dari empat
ruang 2 serambi dan 2 bilik
yang sudah berkembang
dengan baik
- Pembuahan sel telur dan
sperma / fertilisasi terjadi di
dalam tubuh induk (fertilisasi
internal)
- Terdapat sepasang testis,
Sedangkan ovarium hanya
satu dan tumbuh dengan baik
di sebelah kiri.
Aves dapat dibagi menjadi
beberapa ordo antara lain:
1) Ordo colombiforines
Familia : columbidal
Species : perkutut (geopilia
striata)
2) Ordo coraciiformes
Familia : arcedinadae
Species : telengket (harcy
concholm)
3) Ordo grana cares
Familia (1) : ardidae
Species : bangau (reptotilas
javanicus)
Familia (2) : rassidal
Species : mordar (parphyrio
albus)
4) Ordo nato tores
Familia (1) : laridae
Species : dara laut
Familia (2) : pamilirostros
Species : bebek / itik (anus
koshos)
Familia (3) : sphe niscidae
Species : pinguin (aptenodytes
SP)
5) Ordo rapaces
Familia (1) : fontanida
Species : alap-alap (falco
papuanus)
Familia (2) : strigi dae
Species : burung hantu (suba
kukua)
e. Kelas Mamalia
Ciri-ciri utama hewan mamalia
sebagai berikut:
- Umumnya hidup di daratan,
tetapi ada pula yang hidup di
air seperti ikan paus, lumba-
luma
- Berdarah panas
- Pada kulit terdapat kelenjar
keringat dan kelenjar minyak
- Otak berkembang dengan
baik
- Fertilisasi internal
- Bernafas dengan paru-paru
- Terdapat 4 ruang jantung
yang sempurna
Macam-macam ordo hewan
mamalia antara lain:
1) Ordo dactyla
Species : Topis (clocidura
marina)
Badak Jawa (rhino
cerassoondaicus)
2) Ordo insectivora
Species : cecurut (cocidura
mosina)
Tupai (tupaja javarita)
3) Ordo phalidata
Species : trenggiling (tubuh
bersisik)
4) Ordo chiroptera
Species : kelelawar (micro
chiroptera SP)
Kalong (megachiroptera SP)
5) Ordo marsupiala
Species : kucing (fell is catus)
Singa (fell is lion)
Harimau (fell is tigris)
Serigala (canislupus)
6) Ordo marsopialia
Species : kanguru (macropus)
Kuskus (plalanger)
7) Ordo prosboscidae
Species : gajah (elephan
indicus)
Gajah Africa (loxoder
africanus)
8) Ordo artidactyea
Species : kerbau (bubalus-
bubalus)
Banteng (basssonduicus)
Kambing (capra faleoheri)
3. Sistem Pencernaan Pada
Hewan Vertebrata
Proses pencernaan makanan
dapat terjadi secara mekanik
dan kimia. Pencernaan
mekanik adalah proses yang
mengubah makanan menjadi
bagian-bagian yang kecil.
Sedangkan pencernaan secara
kimia adalah suatu proses
pengubahan makanan dengan
bantuan enzim pencernaan.
1. Sistem Pencernaan pada
ikan
Misalnya, ikan mas
mempunyai saluran
pencernaan yang terdiri atas
mulut, kerongkongan,
lambung, usus dan anus. Ikan
mempunyai lidah yang pendek
terdapat pada dasar mulut,
lidah itu tidak dapat
digunakan seperti lidah pada
hewan lainnya. Ikan mas tidak
mempunyai kelenjar ludah
tetapi mempunyai kelenjar
lendir dari mulutnya. Lambung
merupakan pelebaran dari
saluran pencernaan
2. Sistem pencernaan pada
amphibia
Sebagai contohnya adalah
katak mempunyai saluran
pencernaan yang terdiri atas
mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus
besar, kloaka.
Untuk membantu menelan
makanan, yaitu makanan
tersebut dicampur dengan
ludah yang dihasilkan oleh
kelenjar ludah. Pencernaan
makanan berlangsung di
dalam lambung katak
mempunyai kelenjar
pencernaan yaitu hati dan
pankreas.
3. Sistem pencernaan pada
reptilia
Seperti dicontohkan kadal
yang mempunyai saluran
pencernaan yang terdiri atas
mulut, kerongkongan,
lambung, usus dan kloaka.
Kadal mempunyai hati dan
pancreas sebagai kelenjar
pencernaan.
Lambung pada reptilia
bentuknya sesuai dengan
bentuk badannya, misalnya
lambung kura-kura berbentuk
agak bulat.
4. Sistem pencernaan pada
burung
Sebagai contoh burung
merpati mempunyai saluran
pencernaan yang terdiri atas
mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus
besar, dan kloaka. Burung
mempunyai hati dan pancreas,
keduanya merupakan kelenjar
pencernaan yang berada di
luar saluran pencernaan.
5. Sistem pencernaan pada
mamalia
Hewan mamalia misalnya sapi
mempunyai lambung yang
tersusun dari empat bagian
yaitu perut besar (rimen),
perut jala (reticulum) perut
kilab (omosum), dan perut
masam (obomasum). Makanan
yang berupa rumput dan
sebangsanya dari mulut
melewati kerongkongan
masuk ke dalam perut besar,
dari perut besar makanan
kembali ke mulut untuk
dimumah, setelah dimumah
makanan ditelan dan masuk
ke dalam perut jala, kemudian
ke perut kilab dan akhirnya ke
perut masam.
B. Hewan Invertebrata
1. Pengertian
Hewan Invertebrata adalah
yang tidak bertulang
belakang, serta memiliki
struktur morfologi dan
anatomi lebih sederhana
dibandingkan dengan
kelompok hewan bertulang
punggung/belakang, juga
sistem pencernaan,
pernapasan dan peredaran
darah lebih sederhana
dibandingkan hewan
invertebrata.
2. Filum-filum hewan
invertebrata
a. Filum frotozoa
Frotozoa merupakan hewan
bersel satu yang hidup di
dalam air, protozoa memakan
tumbuhan dan hewan,
frotozoa berkembang biak
secara reproduksi unseksual
atau vegetatif dengan cara
membelah diri dan dengan
cara seksuan / generatif
konjugasi.
Filum frotozoa terbagi menjadi
beberapa kelas:
1) Kelas hewan berambut
getar (cikata)
2) Kelas hewan berkaki semu
(rhizopoda)
3) Kelas hewan berspora
(sporozoa)
4) Kelas hewan berbulu
cambuk (flogellato)
b. Filum forifera (hewan
berfori)
Forifera merupakan hewan air
dan hidup di laut bentuk tubuh
seperti tumbuhan yang
melekat pada suatu dasar
laut, jadi forifera dapat
berpindah tempat dengan
bebas, tubuh forifera seperti
tabung yang memiliki banyak
pori (lubang kecil pada sisinya
dan mempunyai rongga di
bagian dalam) forifera dapat
berkembang biak dengan cara
generatif dan vegetatif.
Forifera terdiri dari tiga kelas:
1) Kelas corcorea
Terdiri dari zat kapur (spikula)
dan hidup di laut yang
dangkal, contoh; seghpha SP,
charsarina SP
2) Kelas hexactinelida
Terdiri atas zat kersik dan
hidup di laut yang dalam.
Contohnya pnerorepa SP
3) Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak
mempunyai rangka, contoh
spongia SP
c. Filum coelentrata (hewan
berongga)
Coelentrata berasal dari kata
coilos (berongga) dan entron
(usus) coelentrata mempunyai
dua macam bentuk yakni
bentuk pasif yang menempel
pada suatu dasar dan tidak
berpindah.
Coelentrata terdiri dari 3
kelas;
1) Kelas anthozoa
2) Kelas hydrozoa
3) Kelas scyphozoa
d. Filum platyhelminthes
(cacing pipih)
Kata platyhelminthes berasal
dari bahasa Yunani, kata plays
(pipih) dan hemlines (cacing).
Platyhelminthes adalah yang
mempunyai pipih. Hewan
golongan ini mempunyai tubuh
simetris bilateral, (kedua sisi
sama), tubuh lunak dan tidak
bersegmen (ruas) tetapi tidak
mempunyai peredaran darah.
Platyhelminthes terbagi ke
dalam tiga kelas yaitu:
1) Kelas turbellaria (cacing
berambut getar)
2) Kelas trematoda (cacing
isap)
3) Kelas cestroda (cacing pita)
e. Filum Mollusca (hewan
lunak)
Sesuai dengan namanya,
hewan lunak mempunyai
tubuh lunak yang dilindungi
oleh cangkang dari bahan
kalsium (kapur) mollusca
bersifat hermoporit,
mempunyai sistem
pencernaan, sistem
pernapasan, dan sistem
pengeluaran
Mollusca dibedakan menjadi 4
kelas;
1) Kelas lamilli brancuiata
(golongan karang dan tiram)
2) Kelas gastropoda (golongan
siput)
3) Kelas cephalopoda
(golongan cumi-cumi)
4) Kelas amphineura
f. Filum enchinodermata
(hewan berkulit duri)
Kata di atas berasal dari
bahasa Yunani echimos
(landak) dan derma (kulit)
semua hewan yang termasuk
filum echinodermata biasanya
hidup di laut, bentuk tubuhnya
simetris radial (sisi tubuh
melingkar sama). Mempunyai
sistem ameudakral (sistem
pompa air). Rangka dalam
berkapur dan memiliki banyak
duri yang menonjol. Daya
generasinya amat besar.
Filum enchinodermata terdiri
dari 5 kelas yaitu:
1) Kelas bintang laut
(asteroidal)
2) Kelas landak laut
(echinoidal)
3) Kelas bintang laut
(opiuroidal)
4) Kelas lilin laut (crinoidal)
5) Kelas teripong
(holothuroidae)
g. Filum antropoda
Filum ini mempunyai Jumlah
species yang paling besar
dibandingkan filum-filum lain.
Tubuh dan kaki beruasa-ruas
dan simetris bilateral, rangka
luar mengandung zat kimia.
Antropoda mempunyai
peredaran darah, tetapi
darahnya tidak berwarna,
pertumbuhannya lama
mengalami metamorfosis
(perubahan bentuk).
Filum antropoda terdiri atas:
1) Kelas serangga (insecta)
2) Kelas laba-laba
(arachoidae)
3) Kelas udang-udangan
(erustacea)
4) Kelas lipan (mynapoda)
3. Sistem Pencernaan Pada
Hewan Invertebrata
a. Sistem pencernaan pada
hewan protozoa
Misalnya pada amoeba
merupakan hewan bersel satu
segala aktivitas hidupnya
terjadi di dalam sel itu sendiri.
Demikian juga pencernaan
makanan terjadi di dalam sel,
disebut pencernaan indra sel.
Pada waktu amoeba
mendapatkan makanan
segera amoeba membentuk
kaki semu yang mengarah
kepada makanan selanjutnya
dikelilingi kaki semu kemudian
makanan tersebut dibawa ke
protoplasma. Dalam
protoplasma yang
mengandung makanan yang
menghasilkan enzim
pencernaan. Dalam rongga
makanan tersebut terjadi
pencernaan makanan.
Makanan yang telah dicerna
yang berupa sari makanan
diserap dari sisa-sisa makanan
dan dikeluarkan dari dalam
tubuh.
b. Sistem pencernaan pada
golongan hermes
Misalnya pada cacing tanah
mempunyai saluran
pencernaan yang terdiri atas
mulut, kerongkongan,
tembolok, empedal, usus dan
anus.
Bagian depan kerongkongan
agak membesar disebut
paring yang berfungsi untuk
mengisap makanan dari mulut
dan membasahinya dengan
lendir. Makanan cacing tanah
berupa humus yang terdapat
di tanah yang bersifat asam,
dikelilingi kerongkongan
terhadap tiga pasang kelenjar
yang menghasilkan zat kapur
yang dapat menetralkan sifat
asam makanannya.
c. Sistem pencernaan pada
hewan insecta
Serangga misalnya belalang
mempunyai tembolok
berfungsi untuk menyimpan
makanan sementara di
sebelah bawah tembolok
terdapat kelenjar ludah yang
menghasilkan ludah. Ludah
tersebut dialirkan melalui
saluran induk ke dalam
rongga mulut. Dari tembolok
makanan masuk ke dalam
empedal dan dalam empedal
makanan dihancurkan,
selanjutnya makanan
diteruskan ke dalam lambung.
Di bagian depan lambung
terdapat enam pasang usus
buntu yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan.
Makanan yang tidak dicerna
diserap di dalam lambung.
Sisa-sisa makanan dari usus
melalui peletum dikeluarkan
melalui anus.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di
atas dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
- Hewan vertebrata yaitu
hewan yang memiliki tulang
belakang yang struktur tubuh
yang lebih sempurna dari
pada invertebrata. Vertebrata
memiliki tali yang mirip sum-
sum tempat berkumpulnya
sel-sel saraf dan menjadi
perpanjangan kumpulan saraf
dari otak
- Hewan invertebrata yaitu
hewan yang tidak memiliki
tulang belakang serta
memiliki struktur morfologi
dan anatomi lebih sederhana
dibandingkan dengan
kelompok hewan bertulang
belakang/pinggang.
B. Saran
- Bagi kita dan generasi akan
datang sudah sepatutnya
untuk memelihara menjaga
dan melestarikan
kenanekaragaman hewan
yang terdapat di Negara kita
dan khususnya di lingkungan
kita.
- Kepada para pembaca kalau
ingin lebih mengetahui
tentang bahasan ini bisa
membaca buku atau majalah-
majalah yang memuat tentang
keanekaragaman hewan
DAFTAR PUSTAKA
Soedjono, dkk. 1996. Biologi
SMU II. PT. Multi Adiwitata,
Banding
Wahono, Lili, dkk., 1994.
Biologi SLTP I. Banding; PT.
Sarana Panca Karya
Rustam, Nuryani dan Otang
Hidayat, 1994, Biologi SLTP II.
Jakarta; Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar