Jumat, 11 September 2009

MAKALAH SEJARAH TENTANGCANDI BOROBUDUR

BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Memilih Judul
Yang menjadi alasan memilih
judul dalam karya tulis yang
berjudul “ Candi Borobudur “
ini adalah sebagai berikut:
1. Kita sebagai siswa yang
masih banyak memerlukan
pengetahuan yang perlu di
ketahui
2. Sebagai siswa Supaya dapat
menggali ilmu Pengetahuan
lebih dalam dan
mengembangkannya
3. Sebagai siswa tertarik
kepada keindahan dan seni
budaya bangunan Candi
Borobudur
4. Untuk mengetahui lebih
lanjut tentang sejarah
berdirinya Candi Borobudur
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan sesuai
dengan yang di inginkan
penulis dapat tercapai dengan
tepat dan benar maka penulis
membatasi masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Sejarah Candi
Borobudur?
2. Apakah Arti Borobudur?
3. Benda – Benda Apa Saja
Yang Ada Di Candi Borobudur?
4. Bagaimana Peranan Candi
Borobudur Bagi Obyek
Wisata?
C. Tujuan Yang Ingin Di Capai
Dengan di buatnya karya tulis
ini, penulis mempunyai tujuan
pokok yang ingin di capai
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan
menghayati sejarah berdirinya
Candi Borobudur
2. Sebagai siswa harus tahu
latar belakang di dirikannya
Candi Borobudur
3. Untuk mengetahui makna
dan arti yang terkandung
dalam komplek bangunan
Candi Borobudur
4. Mengetahui peranan Candi
Borobudur sebagai objek
Wisata
D. Sumber – Sumber Yang Di
Gunakan
Sumber – Sumber bahasan
yang di gunakan untuk
pembuatan karya tulis ini
adalah sebagai berikut:
1. Metode Deskriptif: yaitu
Metode yang menggambarkan
masalah yang ada pada masa
sekarang
2. Metode Biografi: Yaitu
metode dengan cara meneliti
batu – batu majalah dan
media lainya
3. Metode Observasi: yaitu
penulis terjun langsung ke
lapangan untuk penelitian
agar mudah mendapat data –
data
4. Dan informasi dari
beberapa tokoh masyarakat di
sekitar Candi Borobudur
BAB II
SEJARAH SINGKAT CANDI
BOROBUDUR
A. Waktu Di Dirikan
Banyak buku – buku sejarah
yang menuliskan tentang
Candi Borobudur akan tetapi
kapan Candi Borobudur itu di
dirikan tidaklah dapat di
ketahui secara pasti namun
suatu perkiraan dapat di
peroleh dengan tulisan singkat
yang di pahatkan di atas
pigura relief kaki asli Candi
Borobudur ( Karwa
Wibhangga ) menunjukan
huruf sejenis dengan yang di
dapatkan dari prasati di akhir
abad ke – 8 sampai awal abad
ke – 9 dari bukti – bukti
tersebut dapat di tarik
kesimpulan bahwa Candi
Borobudur di dirikan sekitar
tahun 800 M.
Kesimpulan tersebut di atas
itu ternyata sesuai benar
dengan dengan kerangka
sejarah Indonesia pada
umumnya dan juga sejrah
yang berada di daerah jawa
tengah paa khususnya periode
antara abad ke – 8 dan
pertengahan abad ke – 9 di
terkenal dengan abad Emas
Wangsa Syailendra kejayaan
ini di tandai di bangunnya
sejumlah besar candi yang di
lereng – lereng gunung
kebanyakan berdiri khas
bangunan hindu sedangkan
yang bertebaran di dataran –
dataran adaaalah khas
bangunan Budha tapi ada juga
sebagian khas Hindu
Dengan demikian dapat di
tarik kesimpulan bahwa Candi
Borobudur di bangun oleh
wangsa Syailendra yang
terkenal dalam sejarah
karena karena usaha untuk
menjungjung tinggi dan
mengagungkan agama Budha
Mahayana.
B. Penemuan Kembali
Borobudue yang menjadi
keajaiban dunia menjulang
tinggidi antara dataran rendah
di sekelilingnya
Tidak akan pernah mamasuk
akal mereka melihat karya
seni terbesar yang merupakan
hasil karya sangat
mengagumkan dan tidak lebih
masuk akal lagi bila di
katakan Candi Borobudur
pernah mengalami kerusakan
Memang demikian
keadaannya Candi Borobudur
terlupakan selama tenggang
waktu yang cukup lama
bahkan sampai berabad –
abad bangunan yang begitu
megahnya di hadapkan pada
proses kehancuran. Kira – kira
hanya 150 tahun Candi
Borobudur di gunakan sebagai
pusat Ziarah, waktu yang
singkat di bandingkan dengan
usianya ketika pekerja
menghiasi / membangun bukit
alam Candi Borobudur dengan
batu – batu di bawah
pemerintahan yang sangat
terkenal yaitu
SAMARATUNGGA, sekitar
tahun 800 – an dengan
berakhirnya kerajaan
Mataram tahu 930 M pusat
kehidupan dan kebudayaan
jawa bergeser ke timur
Demikian karena terbengkalai
tak terurus maka lama – lama
di sana – sini tumbuh macam –
macam tumbuhan liar yang
lama kelamaan menjadi
rimbun dan menutupi
bangunannya. Pada kira – kira
abad ke – 10 Candi Borobudur
terbengkalai dan terlupakan.
Baru pada tahun 1814 M
berkat usaha Sir Thomas
Stamford Rafles Candi
Borobudur muncul dari
kegelapan masa silam. Rafles
adalah Letnan Gubernur
Jendral Inggris, ketika
Indonesia di kuasai / di jajah
Inggris pada tahun 1811 M –
1816 M.
Pada tahun 1835 M seluruh
candi di bebaskan dari apa
yang menjadi penghalang
pemandangan oleh Presiden
kedua yang bernama
Hartman, karen begitu
tertariknya terhadap Candi
Borobudur sehingga ia
mengusahakan pembersihan
lebih lanjut, puing –puing yang
masih menutupi candi di
sigkirkan dan tanah yang
menutupi lorong – lorong dari
bangunan candi di singkirkan
semua shingga candi lebih
baik di bandingkan
sebelumnya.
C. Penyelamatan I
Semenjak Candi Borobudur di
temukan dimulailah usaha
perbaikan dan pemugaran
kembali bangunan Candi
Borobudur mula – mula hanya
dilakukan secara kecil –
kecilan serta pembuatan
gambar – gambar dan photo –
photo reliefnya. Pemugaran
Candi Borobudur yang pertam
kali di adakan pada tahun
1907 M – 1911 M di bawah
pimpinan Th Van erf dengan
maksudnya adalah untuk
menghindari kerusakan –
kerusakan yang lebih besar
lagi dari bangunan Candi
Borobudur walaupun banyak
bagian tembok atau dinding –
dinding terutam tingkat tiga
dari bawah sebelah Barat
Laut, Utara dan Timur Laut
yang masih tampak miring dan
sangat mengkhawatirkan bagi
para pengunjungmaupun
bangunannya sendiri namun
pekerjaan Van Erp tersebut
untuk sementara Candi
Borobudur dapat dsi
selamatkan dari kerusakan
yang lebih besar.
Mengenai gapura – gapura
hanya beberapa saja yang
telah di kerjakan masa itu
telah mengembalikan
kejayaan masa silam, namun
juga perlu di sadari bahwa
tahun – tahun yang di lalui
borobudur selama
tersembunyi di semak – semak
secara tidak langsung telah
menutupi adan melindungi
dari cuaca buruk yang
mungkin dapat merusak
bangunan Candi Borobudur,
Van Erp berpendapat miring
dan meleseknya dinding –
dinding dari bangunan itu
tidak sangat membahayakan
bangunan itu, Pendapat itu
sampai 50 tahun kemudian
memang tidak salah akan
tetapi sejak tahun 1960 M
pendapat Tn Vanerf itu mulai
di ragukan dan di khawatirkan
akan ada kerusakan yang
lebih parah
D. Pemugaran Candi
Borobudur
Pemugaran Candi Borobudur
di mulai tanggal 10 Agustus
1973 prasati dimulainya
pekerjaan pemugaran Candi
Borobudur terletak di sebelah
Barat Laut Menghadap ke
timur karyawan pemugaran
tidak kurang dari 600 orang
diantaranya ada tenaga –
tenaga muda lulusan SMA dan
SIM bangunan yang memang
diberikan pendidikan
khususnya mengenai teori dan
praktek dalam bidang
Chemika Arkeologi ( CA ) dan
Teknologi Arkeologi ( TA )
Teknologi Arkeologi bertugas
membongkar dan memasang
batu - batu Candi Borobudur
sedangkan Chemika Arkeologi
bertugas membersihkan serta
memperbaiki batu – batu yang
sudah retak dan pecah,
pekerjaan – pekerjan di atas
bersifat arkeologi semua di
tangani oleh badan
pemugaran Candi Borobudur,
sedangkan pekerjaan yang
bersifat teknis seperti
penyediaan transportasi
pengadaaan bahan – bahan
bangunan di tangani oleh
kontraktor ( PT NIDYA KARYA
dan THE CONTRUCTION AND
DEVELOPMENT CORPORATION
OF THE FILIPINE ).
Bagian – bagian Candi
Borobudur yang di pugar ialah
bagian Rupadhatu yaitu
tempat tingkat dari bawah
yang berbentuk bujur sangkar
sedangkan kaki Candi
Borobudur serta teras I, II, III
dan stupa induk ikut di pugar
pemugaran selesai pada
tanggal 23 Februari 1983 M di
bawah pimpinan DR Soekmono
dengan di tandai sebuah batu
prasati seberat + 20 Ton.
Prasasti peresmian selesainya
pemugaran berada di halaman
barat dengan batu yang
sangat besar di buatkan
dengan dua bagian satu
menghadap ke utara satu lagi
menghadap ke timur
penulisan dalam prasasti
tersebut di tangani langsung
oleh tenaga yang ahli dan
terampil dari Yogyakarta yang
bekerja pada proyek
pemugaran Candi Borobudur.
E. Bangunan Candi Borobudur
a. Uraian Banguan Candi
Borobudur
Candi Borobudur di bangun
mengunakan batu Adhesit
sebanyak 55.000 M3 bangunan
Candi Borobudur berbentuk
limas yang berundak – undak
dengan tangga naik pada ke –
4 sisinya ( Utara, selatan,
Timur Dan Barat ) pada Candi
Borobudur tidak ada ruangan
di mana orang tak bisa masuk
melainkan bisa naik ke atas
saja.
Lebar bangunan Candi
Borobudur 123 M
Panjang bangunan Candi
Borobudur 123 M
Pada sudut yang membelok
113 M
Dan tinggi bangunan Candi
Borobudur 30.5 M
Pada kaki yang asli di di tutup
oleh batu Adhesit sebanyak
12.750 M3 sebagai selasar
undaknya.
Candi Borobudur merupakan
tiruan dari kehidupan pada
alam semesta yang terbagi ke
dalam tiga bagian besar di
antaranya :
1. Kamadhatu: Sama dengan
alam bawah atau dunia hasrat
dalam dunia ini manusia
terikat pada hasrat bahkan di
kusai oleh hasrat kemauan
dan hawa nafsu, Relief – relief
ini terdapat pada bagian kaki
candi asli yang
menggambarkan adegan –
adegan Karmawibangga ialah
yang melukiskan hukum sebab
akibat.
2. Rupadhatu: Sama dengan
alam semesta antara dunia
rupa dalam hal manusia telah
meninggalkan segala urusan
keduniawian dan
meninggalkan hasrat dan
kemauan bagian ini terdapat
pada lorong satu sampai
lorong empat
3. Arupadhatu: Sama dengan
alam atas atau dunia tanpa
rupa yaitu tempat para dewa
bagian ini terdapat pada teras
bundar ingkat I, II, dan III
beserta Stupa Induk.
b. Patung
Di dalam bangunan Budha
terdapat patung – patung
Budha berjumlah 504 buah
diantaranya sebagai berikut:
Patung Budha yang terdapat
pada relung – relung : 432
Buah
Sedangkan pada teras – teras
I, II, III berjumlah : 72 Buah
Jumlah : 504 Buah
Agar lebih jelas susunan –
susunan patung Budha pada
Budha sebagai berikut:
1. Langkah I Teradapat : 104
Patung Budha
2. Langkah II Terdapat : 104
Patung Budha
3. Langkah III Terdapat : 88
Patung Budha
4. Langkah IV Terdapat : 22
Patung Budha
5. Langkah V Terdapat : 64
Patung Budha
6. Teras Bundar I Terdapat :
32 Patung Budha
7. Teras Bundar II Terdapat :
24 Patung Budha
8. Teras Bundar III Terdapat :
16 Patung Budha
Jumlah : 504 Patung Budha
Sekilas patung Budha itu
tampak serupa semuanya
namun sesunguhnya ada juga
perbedaannya perbedaan
yang sangat jelas dan juga
yang membedakan satu sama
lainya adalah dalam sikap
tangannyayang di sebut Mudra
dan merupakan ciri khas
untuk setiap patung sikap
tangan patung Budha di Candi
Borobudur ada 6 macam
hanya saja karena macam
oleh karena macam mudra
yang di miliki menghadap
semua arah (Timur Selatan
Barat dan Utara) pada bagian
rupadhatu langkah V maupun
pada bagian arupadhatu pada
umumnya menggambarkan
maksud yang sama maka
jumlah mudra yang pokok ada
5 kelima mudra it adalah
Bhumispara – Mudra Wara –
Mudra, Dhayana – Mudra,
Abhaya – Mudra, Dharma
Cakra – Mudra.
c. Patung Singa
Pada Candi Borobudur selain
patung Budha juga terdapat
patung singa jumlah patung
singa seharusnya tidak kurang
dari 32 buah akan tetapi bila
di hitung sekarang jumlahnya
berkurang karena berbagai
sebab satu satunya patung
singa besar berada pada
halaman sisi Barat yang juga
menghadap ke barat seolah –
olah sedang menjaga
bangunan Candi Borobudur
yang megah dan anggun.
d. Stupa
- Stupa Induk
Berukuran lebih besar dari
stupa – stupa lainya dan
terletak di tengah – tengah
paling atas yang merupakan
mhkota dari seluruh monumen
bangunan Candi Borobudur,
garis tengah Stupa induk +
9.90 M puncak yang tertinggi
di sebut pinakel / Yasti
Cikkara, terletak di atas
Padmaganda dan juga trletak
di garis Harmika.
- Stupa Berlubang / Terawang
Yang dimaksud stupa
berlubang atau terawang
ialah Stupa yang terdapat
pada teras I, II, III di mana di
dalamnya terdapat patung
Budha.
Di Candi Borobudur jumlah
stupa berlubang seluruhnya 72
Buah, stupa – stupa tersebut
berada pada tingkat
Arupadhatu
Teras I terdapat 32 Stupa
Teras II terdapat 24 Stupa
Teras III terdapat 16 Stupa
Jumlah 72 Stupa
- Stupa kecil
Stupa kecil berbentuk hampir
sama dengan stupa yang
lainya hanya saja
perbedaannya yang menojol
adalah ukurannya yang lebih
kecil dari stupa yang lainya,
seolah – olah menjadi hiasan
bangunan Candi Borobudur
keberadaanstupa ini
menempati relung – relung
pada langkah ke II saampai
langkah ke V sedangkan pada
langkah I berupa Keben dan
sebagian berupa Stupa kecil
jumlah stupa kecil ada 1472
Buah.
e. Relief
Relief Karmawibhangga
bagian yang terlihat sekarang
ini tidaklah sebagaimana
bangunan aslinya karena
alasan teknis maupun yang
lainya maka candi di buatkan
batu tambahan sebagai
penutup
Relief Karmawibhanga yang
terdapat pada bagian
Kamadhatu berjumlah 160
buah pigura yang secara jelas
menggambarkan tentang
hawa nafsu dan kenikmatan
serta akibat perbuatan dosa
dan juga hukuman yang di
terima tetapi ada juga
perbuatan baik serta
pahalanya.
Yang di perlihatkan pada
relief – relief itu antara lain:
- Gambaran mengenai mulut –
mulut yang usil orang yang
suka mabuk – mabukan
perbuatan – perbuatan lain
yang mengakibatkan suatu
dosa.
- Perbuatan terpuji, gambaran
mengenai orang yang suka
menolong Ziarah ke tempat
suci bermurah hati kepada
sesama dan lain – lain yang
mengakibatkan orang
mendapat ketentraman hidup
dan dapat pahala
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua masalah tentang
sejarah brdirinya Candi
Borobudur ini ternyata dapat
di ambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sejarah Candi Borobudur
Waktu didirikannya Candi
Borobudur tidaklah dapat
diketahui dengan pasti namun
suatu perkiraan dapat di
peroleh dengan tulisan singkat
yang di pahatkan di atas
pigura relief kaki asli Candi
Borobudur ( Karwa
Wibhangga ) menunjukan
huruf sejenis dengan yang di
dapatkan dari prasati di akhir
abad ke – 8 sampai awal abad
ke – 9 dari bukti – bukti
tersebut dapat di tarik
kesimpulan bahwa Candi
Borobudur di dirikan sekitar
tahun 800 M.
2. Letak dan Lokasi Candi
Borobudur Candi
Borobudur terletak di
Kecamatan Borobudur
Kabupaten Magelang yang
letaknya sebelah selatan + 15
km sebelah selatan kota
Magelang dataran kedu yang
berbukit hampir seluruhnya di
kelilingi pegunungan,
pegunungan yang mengelilingi
Candi Borobudur di antaranya
di sebelah timur terdapat
Gunung Merbabu dan Gunung
Merapi Barat, Laut Gunung
Sumbing dan Gunung Sindoro.
3. Nama Dan Arti Candi
Borobudur
Nama Borobudur berasal dari
gabungan kata Boro dan
Budur, Boro berasal dari kata
Sangsekerta berarti “ Vihara”
yang berarti komplek Candi
dan Bihara atau juga asrama
( Menurut Purwacaraka Dan
Stuten Herm ) sedangkan
Budur dalam bahasa Bali “
Bedudur” yang artinya di Atas.
Jadi nama Borobudur berarti
asrama atau bahasa
( Komplek Candi ) yang
terletak di atas bukit
B. Saran – Saran
Dari pembuatan karya tulis ini
penulis akan menyajikan
beberapa saran diantaranya:
1. kita sebagai generasi muda
harus menadi generasi
penerus bangsa dengan cara
giat belajar dan berlatih
supaya menjadi siswa – siswi
yang terampil dan bertaqwa
2. Kita sebagai warga negara
harus menjaga dan
melestarikan bdaya bangsa
dengan memelihara tempat –
tempat bersejarah sebagai
peninggalan nenek moyang
kita
3. penulis berharap dengan
berkembangnya kebudayaan
barat di harapkan pada rekan
generasi muda mampu
memilih dan menilia budaya
yang masuk dan berusaha
mempertahankan kebudayaan
bangsa sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. MoerTjipto, Drs Borobudur,
Pawon Dan Mendut, Kanisus
Yogyakarta 1993
2. Soediman, Drs Borobudur
Salah Satu Keajaiban Dunia
Gramedia Yogyakarta, 1980

Tidak ada komentar:

Posting Komentar